tag:blogger.com,1999:blog-7820665433129179752024-03-13T05:16:34.143-07:00Bekti NurrohmanHutan adalah Kekayaan Alam yang harus dilindungiBekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-87175915617783020402010-02-17T01:04:00.000-08:002010-02-17T01:04:14.159-08:00YOGYAKARTA<u><i>12 Pebruari 2010</i></u><br />
<br />
Waktu menunjukan pukul 11.05 WIB, kami berdelapan yaitu Andi Rusandi, Yudi Aliyudin, Ace, Iding S, Rio, Vivi, Ufi dan aku berangkat menuju kota "GUDEG" menggunakan Xenia D 1860 VF dengan satu tujuan reuni dan berlatih tanding dengan teman teman alumni. Di sepanjang perjalanan kami mampir untuk melaksanakan sholat Jum'at di Nagreg, dan makan siang di RM Mergosari-Ciawi dan di gombong untuk istirahat sholat maghrib. Tiba di yogyakarta pukul 22.10 WIB di Jl. Malioboro untuk makan malam. Di jalan ini sudah menunggu rombongan yang berangkatnya dengan KA, yaitu Budi Mulia, Triyono I, Aris DS, Irfan, Aep SI,Iwan Suparman dan Hendra (dari BPKH). <br />
<br />
Kami berdelapan pesan makan bebek goreng dan ayam goreng, saking laparnya, 10 menit sudah habis dilahap. Kemudian menuju mess BPKH di Jl. Babaran No. 60 A untuk istirahat.<br />
<br />
<br />
<u><i>13 Pebruari 2010</i></u><br />
<br />
Pagi hari setelah Sholat subuh, sarapan dengan memborong sate ayam yang jualan keliling. kemudian jam 07.30 menuju lapangan Bului tangkis, lokasinya ditempuh hampir 45 menit terletak di Kec. Ngaglik yaitu jal. menuju Kaliurang. bersama Heri SH, Arief Priyanto, Wahyunisari dkk lain disana sudah menunggu teman teman alumni yang bekerja di wilayah Yogyakarta (BPKH, BKSDA, BTN GN. Merapi, BBP). Pada pertanding ini Tim dari bandung kalah 2-1. Jam 10.55 WIB makan siang sudah tersedia yaitu SOTO KUDUS, makan dua mangkok karena porsinya sedikit.<br />
<br />
Selesai makan dilanjutnya pertandingan Futsal letaknya tidak jauh dari Mess BPKH, jadwal pertandingan jam 13.00 WIB. Sebagian tim dari bandung sudah kecapekan main bulutangkis, disini lah timbul semangat, dengan jumlah 7 orang melawan lebih dari 20 orang secara bergantian. Pertandingan 2 ronde, dalam hal ini tim bandung menang. <b>Ronde 1 kedudukan 6-19 dan ronde 2 kedudukan 9-17.</b> Sungguh pertandingan yang berat. tapi yang penting MENANG dan menang.<br />
<br />
Sorenya kami ke Kota Gede beli perak dan ke Malioboro belanja batik dan kaoos.<br />
<br />
Yogya kami tunggu di Bandung.<br />
Kuningan, Bogor, Semarang, Surabaya dan Bali. <b><i><u>Apakah SIAP BERTANDING DENGAN KAMI ???????</u></i></b><i><u></u></i><u></u><br />
<br />
<u><i>14 Pebruari 2010</i></u><br />
<br />
Malamnya rombongan yang naik KA pulang jam 23.00 WIB, kami yang naik mobil ditinggal untuk jalan-jalan di sekitar kota Gudeg, Tujuan pertama adalah Taman Pintar untuk mengenalkan ilmu Pengetahuan Alam kepada Rio, Vivi dan Ufi. Sungguh megah dan mengesankan. tertutama di simulator GEMPA, dimana andi buat kaget oleh alat tersebut sampai ketawa terpingkal-pinggal membuat kami sakit perut. Selanjutnya ke Bakpia 25.<br />
<br />
Jam 11.45 menuju Bandung<br />
<br />
Memang layak kalau yogyakarta disebut KOTA PELAJAR.<br />
<br />
<a href="http://www.bektinr.blogspot.com/">bektinr.blogspot.com/yogyakarta</a>Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-86810007591723675552009-11-29T01:40:00.001-08:002010-04-19T00:40:24.684-07:00Ketapang (Terminalia cattapa)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/S8wI22WzZvI/AAAAAAAAAD8/__0Gtq4sS9I/s1600/Terminalia_catappa_Blanco1.144.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/S8wI22WzZvI/AAAAAAAAAD8/__0Gtq4sS9I/s200/Terminalia_catappa_Blanco1.144.jpg" width="136" /></a></div><h3 align="center"><b> </b></h3>Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-76197696086928234972009-11-29T01:39:00.001-08:002010-04-19T00:29:28.798-07:00Manglid<h3 align="center"><span style="font-size: small;"><b>Mengenal Manglid Baros ( <i>Manglietia glauca </i> Bl.) <br />
“ Manfaatnya dan Permasalahan “</b></span></h3><table border="0" style="width: 710px;"><tbody>
<tr> <td width="209"></td> <td width="491"><div align="center"><span class="style15"></span></div></td> </tr>
</tbody></table><span style="font-size: x-small;">Oleh : Dharmawati F. Djam'an ( Peneliti di Balai Litbang Teknologi Perbenihan-Bogor, Dept. Kehutanan ) </span><br />
<span style="font-size: x-small;">A. Latar Belakang </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Magnolia Blumei </i>PRANTL. ( <i>Manglietia glauca </i> Bl.) dikenal dengan nama manglid atau manglid baros . Dari hasil laporan Ekspedisi Manglid Rimpala IPB tahun 2002 di kawasan Gunung Salak diketahui bahwa dari 3 desa yang dimati ternyata kondisi tegakan Manglid yang ada di daerah Kawah Ratu, Ciapus, dan Cidahu hanya ditemukan tingkat pohon 40 batang, 97 tingkat tiang, 35 tingkat pancang, 22 tingkat semai dan 70 tunggak bekas tebang atau tumbang. Dari data tersebut dapat dirasakan kehawatiran kelangkaan yang teramat sangat karena jumlah pohon dan jumlah tiang Manglid yang relatif sedikit, kerapatan tingkat permudaan (semai dan pancang) yang tidak terlalu besar serta adanya tunggak-tunggak bekas penebangan yang relatif banyak. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Sampai saat ini, perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji belum banyak diketahui karena benih mempunyai viabilitas rendah yaitu daya simpan/ketahanan biji manglid rendah yaitu bersifat rekalsitran (tidak tahan disimpan lama) hanya berkisar antara 2-5 minggu, dimana setelah lewat waktu tersebut biji akan sulit untuk tumbuh. Kloning tanaman Manglid sebagai alternatif untuk perbanyakan dengan perlakuan yang telah diberikan ternyata tidak berhasil tumbuh sebagaimana yang telah diharapkan. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">B. Diskripsi Tumbuhan dan Lingkungan </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Manglid baros dengan nama botaninya <i>Magnolia Blumei </i>PRANTL. ( <i>Manglietia glauca </i> Bl.) merupakan salah satu jenis dari famili Magnoliaceae dan dikenal dengan nama daerah Baros, Manglid ( Sunda ); Baros, cempaka bulus ( Jawa ); Cempaka, Kepelan (Bali); Jatuh ( Karo ); Madang limpaung, Sitibai (Minangkabau). </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Manglid berupa pohon, tinggi mencapai 25 – 40 m dengan bebas cabang 25 m dan diameter mencapai 150 cm, tersebar di ketinggian 1000 – 1500 m dpl. Hidupnya berkelompok dan di tempat yang lembab. Tajuk membulat, lebat, percabangannya berbentuk garpu yang dimulai jauh dari atas tanah, Daun tunggal bentuk elips memanjang atau elips melebar, kebanyakan bulat telur memanjang, ukuran 13-18 cm, panjang kadang sampai 25 cm. Ujung dan pangkal daun runcing, tangkai daun panjang. Tidak berbulu, permukaan bawah daun berwarna abu-abu kebiruan, permukaan atas hijau muda agak mengkilap, tersusun spiral. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Bunga terminal, soliter, besar, tangkai panjang 2,5 - 4 cm, berwarna kuning muda, harum, kelopak 9-13 tersusun dalam 3 lingkaran, benang sari banyak dan tersusun spiral, tangkai benang sari panjang atau pendek. Ovary ada 4 atau lebih pada masing-masing karpel. Penyerbukan dibantu oleh lebah madu dan berbunga sepanjang tahun. Buah majemuk, berbentuk kerucut (kegelvormig) panjang 6-8 cm, pada permukaan berwarna hijau dengan titik-titik putih, kemudian menjadi coklat hitam. Biji 2-6 banyaknya, kadang sampai 12, berwarna merah ( Gambar 1.). </span><br />
<div align="center"><span style="font-size: x-small;"><img height="28" src="http://www.dephut.go.id/informasi/mki/06VI/06VIMeneropong%20nasib_clip_image001.gif" width="50" /><img height="264" src="http://www.dephut.go.id/informasi/mki/06VI/06VIMeneropong%20nasib_clip_image003.jpg" width="214" /></span></div><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="center"><span style="font-size: x-small;">Gambar 1. Daun dan buah Manglid Baros ( <i>Manglietia glauca </i> Bl.) </span></div><span style="font-size: x-small;">C. Sumber benih </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Menurut informasi, tanaman manglid diketahui masih terdapat di Bedugul – Bali Utara, pada ketinggian ± 500 m dpl dan musim buahnya sekitar bulan oktober sampai Desember. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">D. Potensi Ekonomi </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Di Jawa Barat dan Bali kayu jenis ini sangat disukai karena selain kayunya mengkilat, strukturnya padat, halus, ringan dan kuat. Kekuatan kayunya digolongkan dalam kelas III dan keawetanya kelas II. Adapun keuntungan dari kayu Manglid tersebut karena ringan yaitu dengan berat jenis (b.j.) 0,41 sehingga mudah dikerjakan, dan karena kekuatan dan keawetannya jenis kayu tersebut sering dijadikan bahan baku pembuatan jembatan, perkakas rumah, dan barang-barang. Pengeringan kayu dibutuhkan 4 bulan dengan cara kering angin dengan ketebalan papan 40 mm dan mencapai 320-580 kg/m³ dengan kadar air 15%. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Selain itu, ekstrak daun manglid dapat digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri <i>Bacillus subtilis </i>oleh fraksi kloroform pada konsentrasi 2,5 persen <i>. </i>Sedangkan jamur <i> Alternaria solani </i> ( Jamur pada tomat ) dan <i>Sclerotium oryzae </i>(jamur pada padi ), fraksi kloroform dapat menghambat pertumbuhan mulai tampak pada konsentrasi 0,5 persen dan pada 1,5 persen jamur tersebut tidak tumbuh sama sekali. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">E. Penanganan Benih </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Buah manglid berbentuk cone yaitu dalam satu buah mempunyai banyak ruang yang berisi satu benih setiap ruangnya seperti buah srikaya. Benihnya mempunyai sifat masak buah yang berkaitan dengan waktu pengunduhan dan cara penangan benih yang khas, yaitu : </span><br />
<span style="font-size: x-small;">• Buah dapat diunduh apabila benih sudah masak fisiologis yaitu dicirikan dengan warna kulit buah hijau tua kecoklatan dengan warna benih merah. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">• Ekstraksi benih dilakukan dengan cara menjemur buah sampai ruang-ruang benih terbuka. Setelah itu, benih dikeluarkan dengan cara mengetuk-ngetuk buah diatas tampah sampai benih keluar. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">• Kulit benih yang berwarna merah dikelupaskan dari benihnya agar benih mudah berkecambah. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">• Kemudian, benih dipisah dari kotoran-kotoran sisa ekstraksi. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">• Viabilitas benih mudah turun sehingga harus segera ditabur. </span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="264"><a href="http://www.dephut.go.id/informasi/mki/06VI/06VIMeneropong%20nasib_clip_image007.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://www.dephut.go.id/informasi/mki/06VI/06VIMeneropong%20nasib_clip_image007.jpg" width="200" /></a><span style="font-size: x-small;"><img height="148" src="http://www.dephut.go.id/informasi/mki/06VI/06VIMeneropong%20nasib_clip_image005.jpg" width="200" /></span></td> <td valign="top" width="244"><span style="font-size: x-small;"></span></td> </tr>
</tbody></table><div align="left"><span style="font-size: x-small;">Foto Doc.: Nurmawati </span></div><span style="font-size: x-small;">Gambar 2. Buah Masak dan Benih Manglid Baros ( <i>Manglietia glauca </i> Bl ) Dari Bedugul-Bali. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">• Budidaya Tanaman </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Sampai saat ini, laporan mengenai budidaya manglid baros masih sangat kurang sedangkan laju pengurangan tanaman di habitatnya sangat cepat. Hal ini harus menjadi perhatian bagi pengamat jenis-jenis andalan setempat. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Setiap kilogram berisi lebih kurang 41.500 benih kering, dapat disimpan sampai 5 minggu dimana pada 2 minggu pertama perkecambahan akan meningkat dan daya berkecambah antara 55 – 70 %. Di Jawa Barat, sudah dilakukan penanaman dengan masa penebangan setiap 35 tahun dengan hasil 12,1m³/ha.**</span>Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-68053000267566609802009-11-25T02:05:00.001-08:002010-04-19T01:24:46.883-07:00Mahoni (Swietenia macrophylla)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/S8wTQUGTFAI/AAAAAAAAAEE/o2q86-razok/s1600/Mahoni.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="170" src="http://3.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/S8wTQUGTFAI/AAAAAAAAAEE/o2q86-razok/s200/Mahoni.jpg" width="200" /></a></div>Sinonim : = S. macrophylla, King. = S. mahagoni, (Bl.), Jacq.<br />
<br />
Familia :Meliaceae<br />
<br />
Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Pohon, tahunan, tinggi 5-25 m, berakar tunggang, batangnya bulat, banyak bercabang dan kayunya bergetah. Daunnya daun majemuk menyirip genap, helaian daun bentuknya bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang menyirip, panjang 3-15 cm. Daun muda berwarna merah, setelah tua warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. ibu tangkai bunga silindris, warnanya coklat muda. Kelopak bunga lepas satu sama lain,.bentuknya seperti sendok, warnanya hijau. Mahkota silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya coklat. Biji pipih, warnanya hitam atau coklat. Mahoni merupakan pohon penghasil kayu keras dan digunakan untuk keperluan perabot rumah tangga serta barang ukiran, Perbanyakan dengan biji.<br />
<br />
Nama Lokal :<br />
Mahagoni, maoni, moni.;Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-40910562286977094852009-11-25T02:02:00.001-08:002009-11-25T02:37:28.792-08:00Sukun (Artocarpus altilis)Sukun adalah nama sejenis pohon dan buahnya sekali. Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti" (Ingg.: breadfruit; Bld.: broodvrucht, dll.).<br />
<br />
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya dianggap setengah liar) dikenal sebagai timbul, kulur (bahasa Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa). Di daerah Pasifik, kulur dan sukun menjadi sumber karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan berbagai nama, seperti kuru, ulu, atau uru. Nama ilmiahnya adalah Artocarpus altilis.<br />
<br />
Buah sukun (tak berbiji) merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama. Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.<br />
<br />
Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 butir per pohon per tahun. Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 g, namun ada pula varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670 kJ per 100 gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.<br />
<br />
Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.<br />
<br />
Timbul, kulur, atau kluwih (yang berbiji) lebih banyak dipetik tatkala muda, untuk dijadikan sayur lodeh, sayur asam, atau ditumis dengan cabai. Biji timbul yang tua juga kerap direbus, digoreng, atau disangrai untuk dijadikan camilan.<br />
<br />
Daun-daunnya dapat dijadikan pakan ternak. Kulit batangnya menghasilkan serat yang bagus yang pada masa lalu pernah digunakan sebagai bahan pakaian lokal. Getahnya digunakan untuk menjerat burung, menambal (memakal) perahu, dan sebagai bahan dasar permen karet. Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat, sehingga kerap digunakan sebagai bahan alat rumah tangga, konstruksi ringan, dan membuat perahu.Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-48202780828502812009-11-24T21:04:00.001-08:002010-04-19T00:41:14.801-07:00BATU KUDA<div style="text-align: right;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><u>Rabu 29/10/2009.</u><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/Sv1AI3mScdI/AAAAAAAAAAc/MGVws8kfHRI/s1600-h/IMG_1601.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><br />
</a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/SxZKze1bMQI/AAAAAAAAACE/EBC0MYoES8s/s1600/IMG_2684.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="159" src="http://1.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/SxZKze1bMQI/AAAAAAAAACE/EBC0MYoES8s/s320/IMG_2684.JPG" width="215" /></a>Bambang S, Adji S, <a href="http://www.facebook.com/">Sugeng S</a>, <a href="http://www.facebook.com/">Rahmat Saparudin</a>, Dedi S, Agus S, <a href="http://www.facebook.com/">M. Jamil</a>, Aku dan Tedi ditugaskan mengukur calon lokasi Hutan Desa seluas 25 Ha di Desa Cibiru Wetan yang didampingi Pak Muhtar dkk dari kabupaten Bandung. Berangkat dari rumah jam 7.30 WIB berkumpul di Kantor Desa Cibiru Wetan, disana teman-teman sudah menungguku. Kemudian Team naik motor menuju calon lokasi yang diukur ke ke rumah Ketua Kelompok Tani.<br />
<br />
Dirumah itu kami berdiskusi sebetar kemudian jam 10.00 WIB menuju lokasi yang akan diukur. Team dibagi 2 kelompok Agus Cs ke kiri, dan kelompokku ke kanan diantar oleh anggota kelompok tani tersebut. Lokasi cukup menantang untuk didaki, naik ada yang turun terjal. Alhamdulillah 3 jam telah berlaku dan kelompokku menyelesaikan lebih cepat dari kelompok 1 dengan 26 titik yang diambil pada pukul 12.20 WIB.<br />
Kemudian menunggu yang lain untuk turun menuju ke rumah ketua kelompok.<br />
<br />
Semua beres jam 13.05 WIB bersama-sama turun, ternyata di rumah sudah disediakan Nangka dan Pisang, langsung sikat. Tak lama kemudian datang Nasi dengan Ayam goreng, Sambel dan Lalah serta Asep (Asin Sepat). Ternyata enak dan mungkin kelaparan teman-teman pada nambah, sungguh ........<br />
<br />
Selesai Makan Adji dan Dedi menyusul rahmat turun duluan. Kami yang lain bersama ketua rombongan Bambang S, menuju Wana Wisata BATU KUDA yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari rumah tadi.<br />
Ternyata jalanya masih berbatu, sungguh sangat mengesankan lokasi wisata tapi aksesnya kurang diperhatikan. Karena kecapekan kami tidak sempat menuju lokasi batu kuda, kami hanya duduk dan ngobrol dengan petugas.<br />
<br />
Satu jam kemudian pulangi, samapi rumah mandi dan tidur. AMINBekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-77770240758884022682009-11-24T21:02:00.001-08:002009-12-02T03:16:13.622-08:00Cisampih-Cikaracak<u>Selasa, 3 November 2009</u><br />
<br />
Terbayang persemaian yang indah kami berlima <i>Erwin S, Arief W, Agus F dan Aku </i>mengendarai avanza dikendarai oleh dani berangkat menuju Sumedang tujuan utama ke Ciranggem dan Cisampih. Kendaraan meluncur menuju kota tahu ke RS sederhana, kemudian mampir ke Dinas Hutbun sumedang.<br />
<br />
Selesai melaporkan diri ke kepala dinas, berangkat menuju ke lokasi dengan harapan yang menjulang tinggi yaitu bibit siap tanam. Ternyata menuju desa ciranggem membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup berat dimana jalannya butut (batu beraspal) dengan melalui jembatan yang hampir runtuh. Kami berpikir mungkin pemerintah gak mau memperbaiki jalan dan jembatan karena daerah tersebut akan tenggelam.<br />
<br />
Sampai kami di perbatasan desa ciranggem sudah menunggu kang Ayi, siap meninjau persemaian bareng-bareng. Tujuan pertama ke Desa Ciranggem diterima oleh aparat desa yang dulu diikutkan dalam kegiatan ini. Di warung yang sejuk sambil makan buah mangga kami diberitahu bahwa benih jati yang diberikan tidak ada satupun yang tumbuh.MENGENASKAN. Dengan sedikit kecewa kami melanjutkan ke desa cisampih. Sampai dilokasi ternyta berbeda, didesa ini kami dapat melihat biji jati di bedeng tabur yang siap disapih, namun polybagnya baru diisi, gimana .....!!<br />
<br />
Sambil ngobrol ngalor ngidul dengan masyarakat setempat diwarung dengan minum teh botol dingin dengan memandang dan memperhatikan burung-burung dalam sangkar nan elok, mencoba teman menawar untuk dibawa ke Bandung. Ya nggak HASIL.<br />
<br />
Selesai dicisampih kami lanjutkan menuju Majalengka melalui Cadasngampar. Sungguh jalan yang kami lalu banyak batunya dari pada aspalnya. Bayangkan 6 km ditempuh dengan waktu 46 menit, sungguh-sungguh melelahkan capee dech!!.. Ceritanya kesel ... tapi terobati dengan pemandangan bendungan Jatigede yang sangat megah, jalan hotmix. Luar biasa.... <br />
<br />
Nyampai di Kantor Dishutbun Majalengka diterima oleh ibu Tati (kasi) dan Engkus (Kabid). Ngobrol dan sholat dilanjutkan menuju Desa Cikaracak Kec. Argapura diantar oleh Bp. Tumin dan Tata (BTNGC). Hampir sama dengan lokasi yang pertama bedanya ini jalannya nanjak menunju perbatasan TN Gunung Ciremay. Sungguh pemandangan yang indah Kota Majalengka diliht dari atas, namun yang sangat disayangkan banyak lahan diolah secara itensif untuk pertanian sayuran. Kayaknya kalau hujan erosi akan sangat tinggi, hal ini kurang mendapat perhatian dari instansi terkait.<br />
<br />
Lupa makan dulu di A'ini, ternyata teman saya arief terpesona dengan <b>SISCA</b> sigadis penghidang makanan <br />
<br />
Capek dengan jalan nanjak dan turun baru samai diketua kelompok....<br />
Blabla.......<br />
dilanjutkan ke desa payung melihat penangkaran bibit ....... Pulang.<br />
<br />
Cerita yang enak disaat mampir di rumah Adiknya p ayi, sudah disuguhin buah mangga, pulangnya juga dibekelin 1 kantong ewang.............AMIN rejeki Nomplok.....<br />
<br />
Selesai istirahat pulang ke bandung dari majalengka jam 19.03 WIB nyampai rumah jam 21.46 WIB.<br />
<br />
MANDI - MAKAN - TIDUR - malam-malam nonton <u>AC Milan-Real Madrid</u>. hasilnya 1-1Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-89826798051200667982009-11-24T21:01:00.001-08:002009-11-24T21:01:19.825-08:00Perjalanan ke CibugelHari, Minggu/11 Oktober 2009<br />
<br />
Berangkat dari rumah jam 10.25 WIB Naik motor berboncengan dengan Lili, Agus Sutrisna sudah menunggu di depan yomart, bertiga menuju Cibugel dengan 2 motor. Di daerah nagrek mampir ke warung makan, setelah selesai dilanjutkan perjalanan. Sampai di Cibugel jam 12.35 WIB.<br />
<br />
Istirahat baru menuju kebun dengan jalan kaki turun bukit naik, capek deh...........<br />
<br />
Pulang dari Cibugel Jam 18.56 WIBBekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-63248798967056976952009-11-24T20:56:00.001-08:002009-11-24T20:56:46.021-08:00Pengadan Barang dan Jasa<b><u>HORISON</b>, 11 November 2009</u><br />
<br />
Diundang oleh LKPP (<i>Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah</i>) dalam rangka Sosialisasi Penanganan Hukum dan Sanggahan. Datang ber dua dengan Haji Asep, kami duduk didepan mendengarkan presentase dari Deputi IV (Bp. Ruslan). Banyak ulasan yang kadang dimengerti-kadang juga kagak, walaupun sambil terkantuk-kantukk diikuti sampai selesai.<br />
<br />
Setelah Makan Siang selesai ada sesi khusus yaitu contoh-contaoh kasus pengadaan yang sering salah dilakukan oleh Panitia pengadaan, Nah disini paling seru banyak peserta sosialisasi yang pada ketawa-ketiwi walaupun hatinya kecut setelah mengetahui kesalahannya dibeberkan dan akhibat yang akan ditanggung. Namun dari sekian penjelasan dan kata-kata yang bikin ketawa dan mudah diingat yang disampaikan oleh Bp. Setyo, ternyata didalam Proses pengadaan juga mengenal <b>SUSU dan SUSU</b>. Kata ini bukan jorok melainkan dari singkatan, contohnya.<br />
<b>SUSU SEGAR </b> :<i>Sumbangan Sukarela Setengah Garong</i> <br />
<b>SUSU JANDA </b> : <i>Sumbangan Sukarela Jangan Ditunda</i><br />
<b>SUSU TANTE </b> : <i>Sumbangan Sukarela Tanpa Teken</i><br />
<b>SUSU KIM </b> : <i>Sumbangan Sukarela Kesana Itu Maksudnya</i><br />
<br />
Jangan ditiru AWAS ........Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-29445505343853122212009-11-24T20:49:00.001-08:002009-12-02T03:13:18.922-08:00ROTAN<b> Ciapus-Bogor </b>, 24 November 2009<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/SxZLf_y-XdI/AAAAAAAAACM/4SQCeM6WX8A/s1600-h/IMG_2822.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="156" src="http://2.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/SxZLf_y-XdI/AAAAAAAAACM/4SQCeM6WX8A/s320/IMG_2822.JPG" width="117" /></a>Dua tahun yang lalu Pembuatan Model Budidaya Rotan di Kabupaten Bogor dilaksanakan dilokasi Hutan Lindung di kaki Gn Salak (sekarang masuk kawasan TN Gn. Halimun Salak) tepatnya di Kampung Calobak Desa Tamansari Kabupaten Bogor atau lebih terkenal daerah CIAPUS.<br />
<br />
Datang dengan rombongan ber 5 yang akan melakukan monitoring melalui pengambilan gambar (Shotting), disambung dengan oleh ketua kelompok Mekarsari yaitu Pak Wardi, kemudian menuju lokasi dengan jalan kaki kurang lebih 20 menit. <br />
<br />
Hasilnya cukup mengejutkan, menyenangkan dan melegakan hati, ternyata rotannya tumbuh dengan baik dengan tinggi 50 - 300 cm. Fantastis. Pertumbuhan subur.Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-16029367451991585962009-11-24T20:41:00.001-08:002009-11-25T02:39:53.397-08:00Nangka (Artocarpus heterophyllus)ohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 m. Batang bulat silindris, sampai sekitar 1 m garis tengahnya. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai.<br />
<br />
Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.<br />
<br />
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.<br />
<br />
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.<br />
<br />
Nangka terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah: dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka-goreng-tepung, keripik nangka, dan lain-lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es krim dan minumnan, dijadikan madu-nangka, konsentrat atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan.<br />
<br />
Buah nangka muda sangat digemari sebagai bahan sayuran. Di Sumatra, terutama di Minangkabau, dikenal masakan gulai nangka. Di Jawa Barat buah nangka muda antara lain dimasak sebagai salah satu bahan sayur asam. Di Jawa Tengah dikenal berbagai macam masakan dengan bahan dasar buah nangka muda (disebut gori), seperti sayur lodeh, sayur megana, oseng-oseng gori, dan jangan gori (sayur nangka muda). Di Jogyakarta nangka muda terutama dimasak sebagai gudeg. Sementara di seputaran Jakarta dan Jawa Barat, bongkol bunga jantan (disebut babal atau tongtolang) kerap dijadikan bahan rujak.<br />
Ketupat gulai nangka, contoh olahan dari "buah" nangka muda.<br />
<br />
Daun-daun nangka merupakan pakan ternak yang disukai kambing, domba maupun sapi. Kulit batangnya yang berserat, dapat digunakan sebagai bahan tali dan pada masa lalu juga dijadikan bahan pakaian. Getahnya digunakan dalam campuran untuk memerangkap burung, untuk memakal (menambal) perahu dan lain-lain.<br />
<br />
Kayunya berwarna kuning di bagian teras, berkualitas baik dan mudah dikerjakan. Kayu ini cukup kuat, awet dan tahan terhadap serangan rayap atau jamur, serta memiliki pola yang menarik, gampang mengkilap apabila diserut halus dan digosok dengan minyak. Karena itu kayu nangka kerap dijadikan perkakas rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, konstruksi kapal sampai ke alat musik. Dari kayunya juga dihasilkan bahan pewarna kuning untuk mewarnai jubah para pendeta Buddha.Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-81104988414214497692009-11-13T03:12:00.000-08:002009-12-02T03:01:26.878-08:00Bakau<a href="http://1.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/Sv1AI3mScdI/AAAAAAAAAAc/MGVws8kfHRI/s1600-h/IMG_1601.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5403545649022136786" src="http://1.bp.blogspot.com/_CzU6LlhqD34/Sv1AI3mScdI/AAAAAAAAAAc/MGVws8kfHRI/s200/IMG_1601.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 92px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 69px;" /></a><br />
Mangrove adalah vegetasi yang tumbuh pada tanah lumpur di dataran rendah di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah pantai dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut tergenang di saat kondisi air pasang dan bebas dari genangan di saat kondisi air surut. Mayoritas pesisir pantai di daerah tropis & sub tropis didominasi oleh tumbuhan mangrove. Tumbuhan mangrove merupakan ekosistem peralihan atau dengan kata lain berada di tempat perpaduan antara habitat pantai dan habitat darat yang keduanya bersatu di tumbuhan tersebut. Pada hutan mangrove: tanah, air, flora dan fauna hidup saling memberi dan menerima serta menciptakan suatu siklus ekosistem tersendiri. Hutan mangrove sangat berbeda dengan tumbuhan lain di hutan pedalaman tropis dan subtropis, ia dapat dikatakan merupakan suatu hutan di pinggir laut dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Akarnya, yang selalu tergenang oleh air, dapat bertoleransi terhadap kondisi alam yang ekstreem seperti tingginya salinitas dan garam. Hal ini membuatnya sangat unik dan menjadi suatu habitat atau ekosistem yang tidak ada duanya.<br />
<br />
Pohon mangrove membutuhkan waktu 5 tahun untuk tumbuh menjadi pohon dewasa dan penanamannya mempunyai rasio kesuksesan 75% untuk tumbuh menjadi pohon dewasa. Tumbuhan mangrove akan tumbuh dengan baik jika berada di lahan yang memiliki sistem air terbuka ke laut lepas dimana pergantian air laut dapat terjadi setiap hari atau secara reguler sehingga akar tumbuhan tersebut mendapatkan air yang “baru” setiap harinya.<br />
Di dunia terdapat berbagai jenis tanaman mangrove, pohon bakau (bakau bandul, bakau merah, bakau pulau) yang dikenal baik oleh masyarakat di Indonesia hanyalah <strong>salah satu jenis</strong> dari tumbuhan mangrove (<em>Rhizopora Mucronata, R. Apiculata, R. Stylosa</em>). Selain pohon bakau tersebut terdapat sekitar puluhan jenis mangrove lainnya yang tumbuh di Indonesia antara lain adalah api-api (<em>Avicennia Marina</em>), pidada (<em>Sonneratia Caseolaris</em>), buta-buta (<em>Excoecaria Agallocha</em>), cantinggi (<em>Ceriops Tagal</em>) dan nipah (<em>Nypa Fruticans</em>).Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-782066543312917975.post-88422378360850377032009-11-12T20:35:00.000-08:002009-11-25T02:24:13.008-08:00Jati (Tectona grandis)Jati menyebar luas mulai dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Myanmar" title="Myanmar">Myanmar</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laos" title="Laos">Laos</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja" title="Kamboja">Kamboja</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand" title="Thailand">Thailand</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indochina" title="Indochina">Indochina</a>, sampai ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a>. Jati tumbuh di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_gugur" title="Hutan gugur">hutan-hutan gugur</a>, yang menggugurkan daun di musim <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemarau" title="Kemarau">kemarau</a>. <br />
Menurut sejumlah ahli botani, jati merupakan spesies asli di Burma, yang kemudian menyebar ke Semenanjung India, Muangthai, Filipina, dan Jawa. Sebagian ahli botani lain menganggap jati adalah spesies asli di Burma, India, Muangthai, dan Laos.<br />
Sekitar 70% kebutuhan jati dunia pada saat ini dipasok oleh Burma. Sisa kebutuhan itu dipasok oleh India, Thailand, Jawa, Srilangka, dan Vietnam. Namun, pasokan dunia dari hutan jati alami satu-satunya berasal dari Burma. Lainnya berasal dari hasil hutan tanaman jati.<br />
Jati paling banyak tersebar di Asia. Selain di keempat negara asal jati dan Indonesia, jati dikembangkan sebagai hutan tanaman di Srilangka (sejak 1680), Tiongkok (awal abad ke-19), Bangladesh (1871), Vietnam (awal abad ke-20), dan Malaysia (1909).<br />
Iklim yang cocok adalah yang memiliki musim kering yang nyata, namun tidak terlalu panjang, dengan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Curah_hujan&action=edit&redlink=1" title="Curah hujan (halaman belum tersedia)">curah hujan</a> antara 1200-3000 mm pertahun dan dengan intensitas cahaya yang cukup tinggi sepanjang tahun. Ketinggian tempat yang optimal adalah antara 0 – 700 m dpl; meski jati bisa tumbuh hingga 1300 m dpl.<br />
Tegakan jati sering terlihat seperti hutan sejenis, yaitu hutan yang seakan-akan hanya terdiri dari satu jenis pohon.<br />
Ini dapat terjadi di daerah beriklim muson yang begitu kering, kebakaran lahan mudah terjadi dan sebagian besar jenis pohon akan mati pada saat itu. Tidak demikian dengan jati. Pohon jati termasuk spesies pionir yang tahan kebakaran karena kulit kayunya tebal. Lagipula, buah jati mempunyai kulit tebal dan tempurung yang keras. Sampai batas-batas tertentu, jika terbakar, lembaga biji jati tidak rusak. Kerusakan tempurung biji jati justru memudahkan tunas jati untuk keluar pada saat musim hujan tiba.<br />
Guguran daun lebar dan rerantingan jati yang menutupi tanah melapuk secara lambat, sehingga menyulitkan tumbuhan lain berkembang. Guguran itu juga mendapat bahan bakar yang dapat memicu kebakaran —yang dapat dilalui oleh jati tetapi tidak oleh banyak jenis pohon lain. Demikianlah, kebakaran hutan yang tidak terlalu besar justru mengakibatkan proses pemurnian tegakan jati: biji jati terdorong untuk berkecambah, pada saat jenis-jenis pohon lain mati.<br />
Tanah yang sesuai adalah yang agak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Basa" title="Basa">basa</a>, dengan pH antara 6-8, sarang (memiliki <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aerasi&action=edit&redlink=1" title="Aerasi (halaman belum tersedia)">aerasi</a> yang baik), mengandung cukup banyak kapur (Ca, <i>calcium</i>) dan fosfor (P). Jati tidak tahan tergenang air.<br />
Pada masa lalu, jati sempat dianggap sebagai jenis asing yang dimasukkan (diintroduksi) ke Jawa; ditanam oleh orang-orang Hindu ribuan tahun yang lalu. Namun pengujian variasi <i>isozyme</i> yang dilakukan oleh Kertadikara (1994) menunjukkan bahwa jati di Jawa telah berevolusi sejak puluhan hingga ratusan ribu tahun yang silam (Mahfudz dkk., <i>t.t.</i> ).<br />
Karena nilai kayunya, jati kini juga dikembangkan di luar daerah penyebaran alaminya. Di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika" title="Afrika">Afrika</a> tropis, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika" title="Amerika">Amerika</a> tengah, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australia" title="Australia">Australia</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/New_Zealand" title="New Zealand">New Zealand</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasifik" title="Pasifik">Pasifik</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taiwan" title="Taiwan">Taiwan</a>.Bekti Nurrohmanhttp://www.blogger.com/profile/13552281957689862076noreply@blogger.com0